Floods is natural phenomenon happening at present. Bengawan Solo river basin is ones of river basin in which flooding, high rainfall causees the river basin can not accomodate of runoff, so happening river flood. This research have as a purpose to identification flood vulnerability in bengawan Solo river basin, research metodhology using remote sensing approach, that is adding band 4 and band 7 landsat imagery, the thing which efective to different objek water and non water. SRTM imagery is sattelite useful to surface elevation analysis, with the SRTM imagery can detection flow accumulation have been extracted using grid. To identification river flood be needed assosiation with primary river. Result this research indicate area of Sragen, Ngawi, Tuban, Bojonegoro, Lamongan and Gresik is flooding vulnerability in Bengawan Solo river basin.
Banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi pada saat ini. Bengawan Solo salah satu DAS yang sering terlanda banjir, curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai tidak mampu menampung aliran permukaan (runoff), sehingga terjadi banjir luapan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi kerawanan banjir di DAS Bengawan Solo, metodologi penelitian menggunakan pendekatan peninderaan jauh yaitu dengan menggabungkan saluran 4 dan saluran 7 pada citra Landsat TM yang dapat membedakan permukaan lahan air dan non air. Satelit SRTM digunakan untuk analisis elevasi permukaan, dengan menggunakan data SRTM dapat mendeteksi akumulasi aliran yaitu dengan ekstraksi grid. Utuk identifikasi banjir luapan diperluakan asosiasi dari kondisi sungai uatam. Hasil dari penelitian ini bahwa wilayah yang terindikasi rawan terhadap banjir meliputi wilayah Sragen, Ngawi, tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik yang ada di DAS Bengawan Solo.
Oleh : Puguh D. Raharjo
Banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi pada saat ini. Bengawan Solo salah satu DAS yang sering terlanda banjir, curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai tidak mampu menampung aliran permukaan (runoff), sehingga terjadi banjir luapan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi kerawanan banjir di DAS Bengawan Solo, metodologi penelitian menggunakan pendekatan peninderaan jauh yaitu dengan menggabungkan saluran 4 dan saluran 7 pada citra Landsat TM yang dapat membedakan permukaan lahan air dan non air. Satelit SRTM digunakan untuk analisis elevasi permukaan, dengan menggunakan data SRTM dapat mendeteksi akumulasi aliran yaitu dengan ekstraksi grid. Utuk identifikasi banjir luapan diperluakan asosiasi dari kondisi sungai uatam. Hasil dari penelitian ini bahwa wilayah yang terindikasi rawan terhadap banjir meliputi wilayah Sragen, Ngawi, tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik yang ada di DAS Bengawan Solo.
Oleh : Puguh D. Raharjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar